Pengertian Belajar
Belajar merupakan istilah yang sering kali diperdengarkan dalam keseharian kita. Namun, tidak sedikit diantara kita yang belum mengetahui makna belajar itu sendiri. Oleh sebab itu, halaman ini akan menjelaskan lebih jauh tentang pengertian belajar yang dilengkapi dengan pendapat ahli. Mari kita teruskan.
Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan transformasi ilmu yang dilakukan dalam bentuk perubahan kualitas dan perubahan tingkah laku manusia.
Jadi, dalam belajar itu, dimaksudkan untuk memberikan sebuah konsep yang dalam hal ini agar para peserta belajar dapat menciptakan sesuatu yang lebih luas dari hasil belajarnya.
Contohnya begini, anda mungkin pernah merasakan hal yang sama, dimana anda saat belajar matematika itu paham ketika contoh diuraikan dengan jelas oleh sang guru. Namun, ketika anda melakukan tugas dengan pembahasan yang serupa, terkadang anda kesulitan menyelesaikannya.
Itulah yang dinamakan proses belajar. Dimana, rangkaiannya akan diuraikan dalam bentuk sebuah konsep. Jadi peserta didik itu belajar suatu konsep. Lalu kemudian mereka akan membuka ruangnya sendiri dan mengembangkannya.
Menurut KBBI sendiri, belajar adalah berusaha untuk memperoleh suatu pengetahuan yang ada, untuk perubahan tingkah laku.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik (Djamarah, 2011: 12).
Lebih lanjut, menurut Mardianto (2017: 46) menjelaskan bahwa belajar adalah salah satu kegiatan yakni usaha manusia yang sangat penting dan harus dilakukan sepanjang hayat, karena melalui usaha belajarlah manusia itu dapat mengadakan suatu perubahan (perbaikan) dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan dirinya.
Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Bahkan, belajar akan lebih baik bila subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik (Sardiman, 2011: 20).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).
Menurut Gagne, belajar merupakan aktivitas yang kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas. Setelah belajar seseorang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajara (Herirahyubi, 2012: 20).
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing (Winkel, 1996: 55).
Belajar adalah merupakan suatu proses, oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan intregratif yang melibatkan kegiatan fisik dan psikis (Nuzairina, 2014: 6). Selain kegiatan fisik, aspek lain yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam kegiatan belajar adalah meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, perasaan, kemauan, dan motif (Nuzairina, 2014: 7).
Dari penjelasan beberapa ahli di atas, maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar pada intinya adalah sebuah kegiatan yang dibuat atau diterapkan, atau lebih baik lagi bila pelajar itu mengalami secara langsung tentang yang dipelajarinya dalam rangka untuk merubah perilaku manusia itu sendiri, dari yang tidak tahu menjadi lebih tahu, dari yang tidak baik menjadi lebih baik.