Jenis Variabel Dalam Penelitian Kuantitatif

Reza Noprial Lubis

Variabel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian kuantitatif. Lantas, apa saja jenis variabel dalam penelitian kuantitatif itu?


Halaman ini, akan menjelaskan lebih jauh tentang jenis-jenis variabel. Anda juga dapat melihat lebih detail tentang pembahasan penelitian di laman Modul. Mari kita pelajari.





Mengenal Variabel Dalam Penelitian Kuantitatif



Variabel penelitian kerap disebut sebagai objek penelitian atau titik penelitian itu sendiri. Ini artinya, variabel memegang peran penting dalam kelangsungan penelitian. Ia menjadi titik tekan dalam sebuah data penelitian yang memberikan pengaruh nilai, baik konkret maupun abstrak. Lihat lebih lengkap tentang pengertian variabel penelitian.





Jenis Variabel Dalam Penelitian Kuantitatif



Melihat jenis variabel, dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan sifat angkanya, kemudian berdasarkan datanya. Mari kita telusuri.




  1. Berdasarkan Angkanya
    Melihat dari angkanya, jenis variabel dapat dibagikan menjadi dua bagian, yakni Variabel Diskrit dan Variabel Kontinu.


    • Diskrit
      Diskrit adalah data yang dapat diambil dari nilai tertentu. Nilainya dapat dihitung, atau memiliki jumlah nilai yang terbatas. Nilai yang ada padanya, tidak dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil, atau dibuat menjadi angka pecahan.
      Salah satu ciri dari Diskrit adalah dapat dihitung. Maksudnya, datanya dapat diperoleh melalui perhitungan.


      Contoh:

      Untuk mengetahui jumlah anak dalam satu keluarga, maka dilakukan perhitungan terhadap jumlah keluarga tersebut.


      Seperti cirinya, data Diskrit tidak dapat dijadikan menjadi sesuatu yang lebih kecil, atau menjadi bilangan pecahan atau desimal.


      Contoh:

      Jumlah anak dalam satu keluarga, tidak pernah berjumlah 3,7, atau jumlah anak dalam satu keluarga itu tidak pernah berjumlah 4,5.



    • Kontinu
      Variabel Kontinu artinya datanya berbentuk kontinu. Itu berarti, data yang terus-menerus (continuous). Ini merupakan kebalikan dari data Diskrit, dimana data kontinu bersifat dari hasil pengukuran.


      Contoh:

      Data kontinu diperoleh dari pengukuran tinggi badan mahasiswa, sebesar 1,6 meter.






  2. Berdasarkan Datanya

    Melihat dari datanya, variabel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu variabel kualitatif dan variabel kuantitatif.


    • Variabel Kualitatif

      Kualitatif diartikan sebagai kualitas. Biasanya, ia dituliskan dalam kata sifat yang melambangkan kualitas dari suatu hal tertentu. Beberapa contoh istilah kualitas yang dimaksudkan disini, seperti bagus, indah, baik, sangat baik, buruk, sangat buruk, dan lain sebagainya.

      Dalam ilmu statistik, data kualitas itu tidak dapat digunakan. Inilah yang menjadi kelemahan data statistik. Oleh karena itu, ia diganti (dikonversi) menjadi data dalam bentuk angka. Artinya, diberikan penilaian (skor) pada setiap data kualitas itu.

      Contoh:
      Pengukuran rajin atau tidaknya mahasiswa mengunjungi perpustakaan. Dibuatkanlah skor untuk penilaiannya, seperti: Sangat Rajin (Skor 4), Rajin (Skor 3), Tidak Rajin (Skor 2), Sangat Tidak Rajin (Skor 1).

      Setiap data kualitas di atas, dikonversikan menjadi data kuantitas dengan memberikan skor pada masing-masing kategori itu. Hal inilah yang dapat dilakukan, untuk data kualitatif.

      PENTING..!
      Menentukan skor untuk masing-masing data kualitas, harus memperhatikan jumlah kualitas yang digunakan.

      Misalnya:

      Kualitas yang digunakan sebanyak 4, yaitu Sangat Rajin, Rajin, Tidak Rajin, Sangat Tidak Rajin. Maka pemberian skor yang diberikan harus bernilai maksimal 4 untuk angka dengan kualitas yang tertinggi, dan nilai 1 untuk kualitas terendah.



      Ketika nilai kualitas itu terdiri dari 3, seperti Sangat Rajin, Rajin, Tidak Rajin, maka angka yang digunakan adalah 3 untuk angka tertinggi, dan 1 untuk angka terendah.




    • Variabel Kuantitatif
      Istilah kuantitatif kerap disebut sebagai kuantitas. Ini diartikan seperti jumlah sesuatu. Pada dasarnya, data kuantitatif disini dapat diperoleh dari data kualitas yang telah dijelaskan sebelumnya.


      Contoh:

      Jumlah pendapatan, hasil belajar siswa, dan lain sebagainya yang dapat dihitung kuantitasnya.












Reza Noprial Lubis
Seorang praktisi pendidikan yang gemar menulis. Halaman blog ini, didedikasikan untuk memberikan nilai edukasi kepada setiap pengunjung tentang pendidikan Islam.
Comments