Observasi Dalam Penelitian Kualitatif

Reza Noprial Lubis

Proses penelitian kualitatif, tidak terlepas dari aktivitas observasi di dalamnya. Lantas, bagaimana observasi dalam penelitian kualitatif itu?


Halaman ini akan menjelaskan kepada Anda tentang pelaksanaan observasi dalam penelitian jenis kualitatif. Mari kita telusuri lebih jauh.



Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif pendidikan. Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek yang menjadi fokus penelitian. Objek yang diamati dapat berupa individu, kelompok, atau situasi tertentu dalam konteks pendidikan.



Dalam observasi, peneliti akan mencatat setiap kejadian, perilaku, atau interaksi yang terjadi pada objek yang diamati. Observasi dapat dilakukan dengan cara partisipan atau non-partisipan. Observasi partisipan dilakukan ketika peneliti terlibat secara langsung dalam situasi yang diamati, sedangkan observasi non-partisipan dilakukan ketika peneliti tidak terlibat secara langsung dalam situasi yang diamati.



Observasi juga dapat dilakukan dengan pendekatan terstruktur atau tidak terstruktur. Observasi terstruktur dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pedoman observasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Sedangkan observasi tidak terstruktur dilakukan tanpa menggunakan daftar pertanyaan atau pedoman observasi, sehingga peneliti bebas untuk mencatat apa saja yang diperhatikan selama observasi dilakukan.



Observasi dalam penelitian kualitatif pendidikan memiliki kelebihan sebagai berikut:



  1. Dapat memberikan gambaran yang lebih detail tentang objek yang diamati.

  2. Dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel karena observasi dilakukan secara langsung dan objektif.

  3. Dapat menangkap hal-hal yang tidak bisa diungkapkan melalui wawancara atau kuesioner.



Namun, observasi juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:



  • Memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar karena dilakukan secara langsung.

  • Observasi non-partisipan dapat membuat objek yang diamati merasa tidak nyaman atau tidak alami.

  • Dalam observasi terstruktur, daftar pertanyaan atau pedoman observasi dapat membuat peneliti terfokus pada aspek tertentu dan mengabaikan hal-hal yang penting namun tidak tercantum dalam daftar pertanyaan.



Oleh karena itu, dalam melakukan observasi, peneliti perlu mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan yang digunakan dan memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan dan konteks penelitian yang dilakukan.





Hal Yang Dilarang Dalam Melakukan Observasi Penelitian



Dalam melakukan observasi dalam penelitian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dihindari agar observasi dapat dilakukan secara etis dan menghasilkan data yang valid. Beberapa hal yang dilarang dalam melakukan observasi penelitian antara lain sebagai berikut:




  1. Melakukan observasi tanpa persetujuan atau izin dari pihak yang bersangkutan: Sebelum melakukan observasi, peneliti perlu mendapatkan persetujuan atau izin dari pihak yang diamati, seperti orang tua siswa atau kepala sekolah. Ini dilakukan untuk menghormati hak privasi dan memastikan bahwa tidak ada yang merasa terganggu atau dirugikan oleh kegiatan observasi.

  2. Melakukan observasi secara tersembunyi atau diam-diam: Observasi sebaiknya dilakukan secara terbuka dan transparan agar pihak yang diamati tidak merasa dicurigai atau merasa diintai. Observasi secara tersembunyi atau diam-diam dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi dan hak asasi manusia.

  3. Memperlihatkan sikap prasangka: Peneliti perlu menjaga sikap objektivitas dan netralitas dalam melakukan observasi. Jangan memperlihatkan sikap prasangka atau mempengaruhi kegiatan yang diamati. Hal ini dapat mempengaruhi validitas dan reliabilitas data yang dihasilkan.

  4. Melanggar privasi atau hak asasi manusia: Dalam melakukan observasi, peneliti perlu memperhatikan hak privasi dan asasi manusia dari pihak yang diamati. Hindari memasuki area yang terlarang atau melanggar hak privasi pihak lain.

  5. Membuat catatan yang tidak akurat atau mengubah data: Setiap data yang dihasilkan dari kegiatan observasi haruslah akurat dan valid. Hindari membuat catatan yang tidak akurat atau mengubah data yang ada agar tidak menghasilkan hasil yang salah dan tidak etis.



Oleh karena itu, peneliti perlu memahami dan mematuhi kode etik penelitian serta melaksanakan observasi dengan hati-hati dan profesional untuk menghasilkan data yang valid dan etis.

Reza Noprial Lubis
Seorang praktisi pendidikan yang gemar menulis. Halaman blog ini, didedikasikan untuk memberikan nilai edukasi kepada setiap pengunjung tentang pendidikan Islam.
Comments