Permainan Pasir di TKIT

Kegiatan Permainan Pasir di TKIT merupakan hal yang cukup baik dalam mengembangkan psikomotorik anak, serta juga mempengaruhi aspek perkembangan PAUD.
Reza Noprial Lubis

Kegiatan bermain di lingkungan TK merupakan hal yang lumrah. Kegiatan bermain justru sangatlah dianjurkan untuk suatu lembaga TK. Bermain pasir disini maksudnya adalah siswa itu bermain pasir dalam hal membentuk sesuatu sesuai dengan aturan yang dibuat oleh guru dengan memandang keterkaitan tema yang sedang berlangsung. Misalnya saja tema hari ini itu adalah tentang tema Ibadah, guru dapat memandu siswa dalam kegiatan bermain pasir ini dengan membentuk bangunan rumah ibadah misalnya. Atau misal lain dalam tema peralatan, guru dapat membantu siswa untuk membentuk peralatan bangunan.

Sebelum melakukan kegiatan ini, perlu adanya rujukan dalam pelaksanaannya. Untuk itu dibuatkan poin-poin pelaksanaan kegiatan permainan pasir di TKIT ini, antara lain sebagai berikut:

  1. Guru memulai dengan pihakan sebelum bermain bagi siswa. Guru menjelaskan tentang aturan dalam bermain, tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bermain, juga tentang larangan-larangan yang ada dalam kegiatan permainan pasir di TKIT.
  2. Setelah melakukan pihakan sebelum bermain, guru membimbing siswa selama pelaksanaan kegiatan permainan pasir di TKIT. Guru memperhatikan siswa, melihat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan, melihat siswa yang aktif dalam kegiatan, dan mengarahkan siswa tentang bentuk yang dibuatnya.
  3. Selesai dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkomunikasikan tentang apa yang dibentuknya saat itu. Dengan begitu, kreativitas siswa akan terbangung. Saat membuat bentuk, peserta didik itu sendiri sejatinya sedang membayangkan tentang apa yang dibuatnya. Ini yang dinamakan motorik halus.

Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah pelaksanaan kegiatan ini.

Manfaat Permainan Pasir di TKIT

Banyak manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan permainan pasir di TKIT ini, antara lain sebagai berikut:

  1. Siswa dikenalkan dengan peraturan yang diberikan guru dalam pihakan sebelum bermain. Peserta didik mulai dimengertikan tentang peraturan agar peserta didik itu terbiasa untuk menaati peraturan dan menganggap penting tentang peraturan yang ada.
  2. Mengikuti tujuan yang telah ditetapkan. Peserta didik itu diarahkan untuk mengikuti tentang bentuk apa yang harus diciptakan peserta didik. Ini seharusnya dijelaskan guru saat melakukan pihakan sebelum bermain.
  3. Siswa akan terbangun motorik halusnya. Mengapa demikian? Karena selama kegiatan permainan pasir di TKIT ini, siswa itu sejatinya sedang mengingat dan membayangkan tentang apa yang mereka lihat sebelumnya. Ketika mereka mengetahui sesuatu atau melihat sesuatu sebelum ia melakukan kegiatan permainan pasir di TKIT, lalu peserta didik dipertemukan dengan benda-benda yang pernah dilihatnya, maka imajinasinya akan terbantu untuk menciptakan karta kreativitasnya sendiri.

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan hasil bentuk yang dibuatnya, siswa akan terbantu rasa percaya dirinya saat berbicara di harapan teman sekelasnya. Disini, juga akan membantu komunikasi siswa. Tentu hal ini bila dibiasakan akan menghasilkan sesuatu yang baik.

Diharapkan siswa akan merasa bangga dengan hasil ciptaannya sendiri.

Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Permainan Pasir di TKIT

Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan permainan pasir di PAUD:

  1. Jangan sesekali mengabaikan peserta didik, karena itu akan merugikan bagi peserta didik dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
  2. Tegas terhadap peraturan yang diberlakukan saat pijakan sebelum bermain. Tegas disini maksudnya bukanlah berupa hal kekejaman, melainkan lebih tepatnya menjalankan apa yang disampaikan guru dalam pihakan sebelum bermain. Jangan sampai, guru mengatakan hal A, tapi mengabaikannya saat pelaksanaan.
Reza Noprial Lubis
Seorang praktisi pendidikan yang gemar menulis. Halaman blog ini, didedikasikan untuk memberikan nilai edukasi kepada setiap pengunjung tentang pendidikan Islam.
Comments